tipologi perubahan fasad ruko oleh warung kopi yang ada di Banda Aceh



 TIPOLOGI PERUBAHAN FASAD BANGUNAN RUKO AKIBAT FUNGSI AKTIVITAS WARUNG KOPI
Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Universitas Syiah Kuala
Jl. Panglima Nyak Makam, Doi Ulee Kareng, Banda Aceh
ABSTRAK
Gejala perubahan bentuk fasad pada suatu ruko yang difungsikan untuk warung kopi banyak terlihat di kota Banda Aceh. Di kawasan jalan Panglima Nyak Makam lebih banyak terdapat fasad ruko yang telah berubah akibat adanya warung kopi yang fasadnya telah di ubah sedemikian rupa untuk menarik minat pengunjung,adapun perubahan yang terjadi pada fasad warung kopi memiliki bentuk tipologi yang hampir sama di beberapa titik. Tujuan di lakukan kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk tipologi warung kopi di beberapa tempat di Banda Aceh yang telah berubah dan bagaimana pengaruh perubahan tersebut pada bentuk awal fasad ruko di sekeliling warungkopi. Perubahan bentuk ruko itu sendiri akan menimbulkan dampak perubahan yang lebih luas.
Kata kunci : Tipologi, Fasad Ruko, dan Warung Kopi


1.       PENDAHULUAN
Di Indonesia pembangunan rumah toko atau disingkat dengan ruko mengalami perkembangan yang cukup pesat. Keberadaan ruko sendiri pada umumnya terdapat di pinggir jalan dan pada area pusat aktivitas kota seperti pasar, perempatan ibu kota atau yang lainnya. Ruko tidak hanya difungsikan sebagai toko tetapi juga dapat difungsikan sebagai rumah, ini merupakan salah satu cara penghematan dalam masalah lahan dan juga pengeluaran biaya.
Sejarah awal mula adanya jenis bangunan ruko itu sendiri berasal dari arsitektur masyarakat Tionghoa yang mulai di adopsi pada tahun 1970 oleh pemerintah daerah sebagai upaya untuk mengoptimalkan lahan-lahanyang ada guna mengembangkan perekonomian masyarakat.
Ruko pada umumnya terdiri dari dua lantai atau lebih, kebiasaanya lantai yang paling atas  digunakan sebagai rumah atau gudang penyimpanan sedangkan lantai di bawahnya digunakan sebagai toko, bentuk ruko umumnya memiliki ciri dan bentuk yang sama yaitu persegi panjang.
Di Banda Aceh banyak ruko yang di fungsikan sebagai warung kopi, di sebabkan oleh kebisaan orang aceh yang sangat gemar minum kopi danbanyak menghabiskan waktu dengan bersantai di warung kopi,jadi tidak heran apabila di sepanjang jalan kita akan menjumpai warung kopi yang memiliki bentuk yang yang beragam walaupun berada pada deretan ruko.
Di Banda Aceh juga terdapat fasad warung kopi tradisional namun  keberadaan yang sedikit sehingga jarang ditemui, banyaknya warung kopi di Banda Aceh membuat para penjual berlomba dalam menarik perhatian pengunjung oleh karena itu para penjual merubah fasad warung kopi menjadi lebih menarik dan nyaman.
Suatu Fasad atau tampilan muka sebuah bangunan akan menentukan daya tarik bangunan itu sendiri. Bagi sejumlah pengembang, Fasad tidak akan mengubah sebuah etalase toko yang harus didesain semenarik mungkin untuk menarik perhatian konsumen.
menilik lebih jauh, wajah bangunan sendiri ternyata sangat dipengaruhi oleh fasad dari bangunan tersebut. Seperti yang digambarkan dalam sebuah studi oleh Imamoglu (2000) yang menyatakan persepsi orang awam terhadap sebuah bangunan sebagian besar akan didasarkanpada pencitraan fasadnya. Fasad adalah wajah dari sebuah bangunanyang berfungsi sebagai tolak ukur nilai dan struktur (Huxtable, 2004). Fasad menghubungkan bagian luar dan bagian dalam dari sebuah ruang(Hayashi, 2004) yang berkontribusi secara langsung pada wajah sebuah kota (Moughtin et al., 1995;Abu Ghzeh, 1997 Kong and Yeoh, 2004; Hui,2007).
Dengan kondisi kota Banda Aceh yang dipenuhi oleh warungkopi  di setiap sudut kotanya, maka wajah kota Banda Aceh akan ditentukan oleh baik atau buruknya Fasad dari warungkopi ini. Kaitan yang kuat antara fasadbangunan dan pengalaman ruang penggunanya, (Harris, 1993)menunjukkan betapa sebuah desain fasad yang baik akan menawarkanpengalaman ruang yang lebih kaya dan atraktif.
Pernyataan masalah pada penelitian ini adalah:
a. Bagaimanakah tipologi fasad berdasarkan elemen fasad bangunan pertokoan atau ruko perkotaan Banda Aceh
b.Apakah pertokoan / ruko di kawasan kota Banda Aceh memiliki karakter tersendirisebelumdiubahnya tampilan fasad.
c. Apakah faktor-faktor penyebab berubahnya  Fasad warung kopi di kota Banda Aceh dari fasad aslinya
 Sedangkan tujuan pada penelitian ini adalah:
a.       Mengidentifikasi tipologi fasad berdasarkan elemen fasad bangunan ruko aslinya
b.      Dapat menyimpulkan suatu karakter ruko di kota Banda Aceh
c.       Dapat membuat perbandingan fasad dibeberapa titik
d.      Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan pada fasad bangunan ruko di puri indah.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tipologi
Tipologi atau typology,typologi berasal dari kata Yunani, tipologi terdiri dari dua suku kata yaitu “τυπος – tupos” dan “λογος – logos. Secara harfiah sendiri tipologi memiliki pengertian yaitu suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang tipe.Tipologi adalah ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-golongan menurut sifat masing-masing. ( KBBI )
Menurut Budi A. Sukada, tipologi adalah sebuah pengklasifikasian sebuah tipe berdasarkan atas penelusuran terhadap asal usul terbentuknya objek-objek terhadap arsitektural yang terdiri dari 3 tahap.proses  penelusuran terhadap asal usul objek arsitektur.
Tipologi arsitektur adalah kegiatan yang berhubungan dengan klasifikasi atau pengelompokan karya arsitektural dengan kesamaan ciri-ciri atau totalitas kekhususan yang diciptakan oleh suatu masyarakat atau kelas sosial yang terikat dengan ke-permanen-an dari karakteristik yang tetap atau konstan.Kesamaan ciri-ciri tersebut antara lain kesamaan bentuk dasar,sifat dasar objek kesamaan fungsi objek kesamaan asal-usul sejarah/ tema tunggal dalam suatu periode atau masa yang terikat oleh ke-permanen-an dari karakteristik yang tetap/ konstan.
Menurut Anthony Vidler, tipologi bangunan adalah sebuah studi/ penyelidikan tentang penggabungan elemen-elemen yang memungkinkan untuk mencapai/ mendapatkan klasifikasi organisme arsitektur melalui tipe-tipe. Klasifikasi mengindikasikan suatu perbuatan meringkas/ mengikhtiarkan, yaitu mengatur penanaman yang berbeda, yang masing-masing dapat diidentifikasikan, dan menyusun dalam kelas-kelas untuk mengidentifikasikan data umumnya dan memungkinkan membuat perbandingan-perbandingan pada kasus-kasus khusus. Klasifikasi tidak memperhatikan suatu tema pada suatu saat tertentu (rumah, kuil, dsb.) melainkan berurusan dengan contoh-contoh konkrit dari suatu tema tunggal dalam suatu periode atau masa yang terikat oleh kepermanenan dari karakteristik yang tetap/ konstan.
Menurut Rafael Moneo, analisa tipologi dibagi menjadi 3 fase yaitu:
a. Menganalisa tipologi dengan cara menggali dari sejarah untuk mengetahui ide awal dari suatu komposisi; atau dengan kata lain mengetahui asal-usul atau kejadian suatu objek arsitektural.
b. Menganalisa tipologi dengan cara mengetahui fungsi suatu objek.
c. Menganalisa tipologi dengan cara mencari bentuk sederhana suatu bangunan melalui pencarian bangun dasar serta sifat dasarnya.
2.2. Fasad
Fasade atau tampak depan Bangunan merupakan unsur yang tidak bisa dihilangkan dari sebuah produk desain arsitektur dan bahkan menjadi bagian penting dalam sebuah karya arsitektur. Melalui fasade kita bisa mendapatkan gambaran tentang Fungsi-Fungsi ruang bangunan yang ada dibaliknya.
Menurut Moloney (2011), " Fasade, merupakan salah satu elemen yang dimiliki oleh selubung bangunan, memiliki makna sebagai muka/wajah arsitektur. Elemen ini menjadi suatu penghubung antara ruang dalam (internal) bangunan dan ruang luar (eksternal) bangunan".
 Menurut Kamurahan,dkk (2014) Fasade atau bagian tampak bangunan adalah unsur yang tidak dapat dihilangkan dari suatu produk desain arsitektur dan bahkan merupakan bagian terpenting dari suatu karya arsitektur, karena elemen tampak inilah yang diapresiasi atau dilihat pertama kali, selain itu fasade juga berfungsi sebagai alat perekam sejarah peradaban manusia. Menurut Utami,dkk (2013) Fasade juga menyampaikan keadaan budaya saat bangunan itu dibangun, fasade mengungkapkan kriteria tatanan dan penataan, dan berjasa memberikan kemungkinan dan kreativitas dalam ornamen dan dekorasi. Elemen-elemen fasad antara lain: Jendela, Pintu, Dinding, Atap & Sun Shading. 
2.3. Ruko
Bangunan komersial / ruko kata tersebut terikat dengan kata ekonomi,Dimana bangunan dikategorikan sebagai barang modal yang memiliki nilai ekonomi, produksi yang pada suatu saat bisa memberi keuntungan pada pemilik modal. Secara singkat dapat disebutkan bahwa pada bangunan komersial terdapat beberapa kepentingan yang saling terkait untuk memperoleh keuntungan. Menurut Sudarwani (2015) Rumah toko tersebut merupakan rumah deret beratap pelana yang sambung menyambung dengan tetangganya. Bagian depan atau lantai bawah didominasi ruang untuk usaha, sedangkan bagian belakang atau lantai atas biasanya untuk tinggal. Menurut Yulianto (2005) Sejalan dengan perkembangan waktu tipologi ruko juga mengalami perubahan akibat berubahnya nilai-nilai,teknologi ,situasi ekonomi dan budaya.
3           METODE KAJIAN
3.1 Lokasi kajian
Lokasi kajian yang di lakukan terletak di bebrapa titik di sekitaran kota Banda Aceh , tepatnya (1) di jln, teuku nyak arief .lamnyong, (2) jln, T.panglima nyak makam.lampineng, (3) jln, Prof.Ali Hasyimi,(4) jln teuku iskandar ,(5)  jln t. hasan dek  ,(6) jln tengku moh . daud beureuh.
Rounded Rectangular Callout: bRounded Rectangular Callout:  a
Gambar 1 : lokasi kajian
Sumber:https://www.google.co.id/maps/place/Banda+Aceh,+kota+Banda+Aceh,+Aceh/
Rounded Rectangular Callout: bRounded Rectangular Callout: a
Gambar 2 : lokasi kajian
Sumber:https://www.google.co.id/maps/place/Banda+Aceh,+kota+Banda+Aceh,+Aceh/

Rounded Rectangular Callout: cRounded Rectangular Callout: bRounded Rectangular Callout: a
Gambar 3 : lpkasi kajian
Sumber:https://www.google.co.id/maps/place/Banda+Aceh,+kota+Banda+Aceh,+Aceh/
Rounded Rectangular Callout: cRounded Rectangular Callout: aRounded Rectangular Callout: b
 Gambar 4 : lokasi kajian
Sumber:https://www.google.co.id/maps/place/Banda+Aceh,+kota+Banda+Aceh,+Aceh/








3.2   Penentuan daerah pengukuran  

Penentuan daerah pengukuran pada tiap ruko, dibagi atas  dua titik ukur yaitu : fasad asli dan perubahan fasad.
Fasad asli yang di maksud adalah bentuk asli dari fasad ruko yang belum berubah dan di modifikasi,  biasanya bentuknya awalnya sama berjejer sekitaran 5-10 ruko.
Fasad yang berubah maksudnya adalah fasad ruko yang awalnya sama kini sudah ada modifikasi karena fungsi dari ruko tersebut .

3.3  Analisis bentuk perubahan ruko

Analisis perubahan ruko di lakukan untuk mengambil kesimpulan dan mengenali tipologi perubahan dari ruko-ruko yang telah di fungsikan sebagai warung kopi yang berada di Banda Aceh.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

       4.1 kajian fasad asli dan perubahannya
A. jln , T Nyak Arief (lamnyong)
    

             Bentuk fasad asli
Perubahan fasad
     
a                            b        c
a.       Penambahan atap di bagian depan karena ruang yang tersedia tidak cukup untuk menampung orang yang datang.
b.      Memperjelas nama dan fungsi ruko agar dapan menarik perhatian pelanggan dan member ciri pada warung kopi tersebut
c.       Terdapat gerobak jual untuk menginformasikan tentang menu yang di sajikan di dalam warung kopi tersebut tidak hanya kopi.

B. jln , T nyak arief (jeulingke)


                                          Fasad asli
Perubahan fasad


a.       Penambahan atap di bagian depan karena ruang yang tersedia tidak cukup untuk menampung orang yang datang.
b.      Terdapat gerobak jual untuk menginformasikan tentang menu yang di sajikan di dalam warung kopi tersebut tidak hanya kopi.
c.       Pil lantai lebih tinggi berbeda dengan ruko sebelahnya, sebagai  batasan ruang yang telah di tambah pada ruko tersebut juga terhindar dari aliran air hujan saat hujan turun karena itu merupakan area luar yang di sekelilingnya tidak terdapat atap dan merupaka lahan parkir.

























Komentar

Postingan populer dari blog ini

struktur kabel dan membran

passive cooling pada bangunan